Friday, February 6, 2009

BELAJAR DARI KULI

Kuli, tukang ataupun buruh, bagi kebanyakan kita pastilah tidak kita anggap. Bahkan tidak jarang memandangnyapun hanya dengan sebelah mata. Apalagi mendekatinya bahkan ngajak ngobrol...hiii najis.
Tapi tahukah sebenarnya merekapun seperti kita kebanyakan.Mereka punya pikiran dan perasaan yang mirip kita.
Saat ini saya kebetulan bekerja dengan para tukang dan kuli bangunan, hampir setiap ada kesempatan saya ajak mereka berbincang. Dan terkuaklah di sudut hati terdalam mereka masih mempunyai cita dan hasrat untuk maju dan bertahan.
Susilo begitu namanya pendek dan singkat. Dia orang Jawa tetapi sudah lama ada di Kalimantan.Waktu pertama datang mukanya garang bukan kepalang.Dia datang dengan membawa anak dan isterinya. Pertama saya berinteraksi dengannya garang mukanya seakan ingin melumat habis saya. Hitam legam, rambut panjang, penuh tatoan...wah orang pasti akan berfikir dua kali mendekatinya mendingan menjauh.
Seiring waktu berjalan akhirnya terkuaklah kedalaman hatinya. Jauh datang dari Jawa membawa segumpal harapan untuk bisa membahagiakan anak dan isterinya.Namun, nasib berkata lain... Jauh datang ke Kalimantan berbekal seadanya, hanya bisa bekerja sebagai kuli bangunan. Dan jadilah sejak itu bekerja nomaden di manapun yang mau menggunakan tenaganya.Saat ini keinginannya hanya ingin membesarkan anak-anaknya sampai bisa sekolah.

No comments:

Powered By Blogger