Mulutmu adalah Harimaumu
Ini hanya sebagi sebuah renungan dan terutama instropeksi bagi saya. Sudah lama teman saya di IRM dulu yang insya Allah tanggal 25 Desember ini akan menyempurnakan separuh agamanya dengan teman saya juga, mengingatkan dalam sebuah pengajian pra rapat,"hati-hatilah dengan mulut karena mulut adalah harimau kita".
Saya baru menyadari setelah berulang kali, mulut saya membawa korban bagi orang lain.Dan bahkan orang-orang terdekat saya. Hanya gara-gara mulut yang sembrono berucap, banyak hati dan perasan yang tercabik olehnya. Saya berulangkali hanya bisa beristigfar...Astagfirullah..Astagfirullaahh..dengan harap cemas masihkah istigfar saya yang berulang-ulang dengan kesalahan sama, masihkah Allah hendak mendengarnya. Benar-benar cemas.
Ini hanya sebagi sebuah renungan dan terutama instropeksi bagi saya. Sudah lama teman saya di IRM dulu yang insya Allah tanggal 25 Desember ini akan menyempurnakan separuh agamanya dengan teman saya juga, mengingatkan dalam sebuah pengajian pra rapat,"hati-hatilah dengan mulut karena mulut adalah harimau kita".
Saya baru menyadari setelah berulang kali, mulut saya membawa korban bagi orang lain.Dan bahkan orang-orang terdekat saya. Hanya gara-gara mulut yang sembrono berucap, banyak hati dan perasan yang tercabik olehnya. Saya berulangkali hanya bisa beristigfar...Astagfirullah..Astagfirullaahh..dengan harap cemas masihkah istigfar saya yang berulang-ulang dengan kesalahan sama, masihkah Allah hendak mendengarnya. Benar-benar cemas.
No comments:
Post a Comment