Sunday, December 7, 2008

Salam AidilAdha


Malam ini,kumandang takbir tak membahana...nihil dari suara riuh rendah suara takbir yang terpekikkan dari surau-surau maupun masjid.
Inilah hari pertamaku beridul Adha di Kalsel. Ada perasaan miris dan juga gelisah. Mungkin aku salah satu diantara ribuan orang yang jauh dari keluarga. perasaan ini muncul alami.Penyebabnya sederhana,yakni karena tidak seperti di rumah yang selalu gegap gempita menyambut Aidil Adha,disini yang terjadi adalah sebaliknya.Yang ada sepi dan sangat sepi.Tidak terdengar sedikitpun suara kalimah takbir dari corong-corong menara nan megah masjid di kota kami.
Akhirnya akupun terpaksa menghibur diri dengan mendengarkan takbir lewat laptop. Streaming ke radio-radio di Jogja yang hasilnya ternyata juga sepi dari lantunan takbir. Akibatnya bertambah kangen aku akan rumah, di masjid Al Islam Ndusongo mbok arep nganti sakbajeke takbiran tekan esuk mesti ono wae koncone. Sorene cah-cah Pemuda Muhammadiyah pasti takbir keliling.

Untuk mengusir sepi, kusetel volume laptopku setinggi mungkin dan kudownload sepuasnya takbiran.Alhasil kini bisa kupastikan setiap inchi kantorku ini pasti bisa merasakan nada-nada alunan merdu yang mengagungkan kebesaran Allah SWT.
Barusan bapak SMS, bapak di Palangkaraya tidak kundur, "Assalam.WW. mas amron semoga puasanya diterima oleh Allah SWT. BApak buka dengan sarden dan telur, mas rencana buka pake apa?" Tidak lama ada sms dari adik di Jogja,"Mas hari raya kali ini biasa,soale ra ono sing bali.Omah sepi nyenyet."
Kadang kalau sudah jauh begini,muncul pikiran,memang di dunia ini tidak ada yang abadi.Semuanya pasti akan berpisah,alias tercerai berai.Dan sering kali saya mencoba menyadarkan diri ini yang tidak sadar-sadar, bahwa dunia itu hanyalah semu atau fana.Tubuh yang kita bangga-banggakan itu tidak akan dibawa seterusnya.Otak dan harta pun demikian juga.Lalu kenapa kadang kita harus serong sana serong sini demi sesuap nasi?
Itulah yang kadang aku juga tidak habis pikir,bisa-bisanya manusia berperilaku seakan makhluk yang abadi.
Sudahlah..mari kita takbir dulu saja...Allahu Akbar...Allahu Akbar..Laailaha illallah huwaAllahu Akbar Allahu Akbar walillahilhamdu....
Selanjutnya, sunnah apa yang harus diperhatikan menjelang sholat ied?
--Perbedaan mencolok yakni masalah tempat sholat. Sebelumnya kita harus `lego dan lilo` ya kalau RAsulullah adalah panutan kita. Menurut beberapa hadis sohih Rasul itu kalau sholat ied bertempat di LAPANGAN TERBUKA bukan masjid.Berikut ulasannya ya...dari blog sebelah..selengkapnya
...........

Sudah hujan deres.saya harus pulang besok sholat ied.Salam.

regards,
Amron Damar Eljati

No comments:

Powered By Blogger